Jumat, 27 Mei 2011

METODE dan DESAIN RISET

 METODE dan DESAIN RISET
  • Agar metode ilmiah dapat dilaksanakan secara terarah dan relatif mudah, peneliti perlu memiliki suatu desain yang sesuai dengan metodenya.
  • Dalam banyak buku teks metode riset identik dengan desain riset.
  • Desain riset merupakan bagian dari keseluruhan metode riset (Nazir, 1988)
METODE PENELITIAN
1.Metode penelitian yang dipilih harus sesuai dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan.
2.Sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti harus menjawab tiga pertanyaan pokok :
  • Bagaimana urutan kerja yang akan dilaksanakan dalam penelitian ? 
  • Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data ? 
  • Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut ?
  • Prosedur : merupakan urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian.
  • Teknik Penelitian : merupakan alat-alat pengukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.
  • Metode penelitian : Memandu peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan berikut alat-alat yang digunakan.   
  • Pengelompokan Penelitian
Didasarkan pada :
1.Sifat masalah yang dipecahkan
  Membagi penelitian apakah masalah yang dipecahkan merupakan masalah yang dapat dikontrol atau tidak, masalah sosial atau masalah natura atau alamiah, dan apa tujuan dari penelitian tersebut.
2.Teknik dan alat yang digunakan
  Pengelompokan dapat didasarkan pada alat yang digunakan dalam melaksanakan penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan.
3.Tempat dimana penelitian dilakukan
  Apakah penelitian dilakukan di lapangan, laboratorium, perpustakaan, masyarakat, kalangan pendidikan, dll.
4.Waktu Jangkauan Penelitian
  Penelitian mengenai kondisi/status masa lampau atau masa kini. Hanya menganalisa hasil penelitian dengan kesimpulan dan rekomendasi seperti data yang ada, atau memberikan ramalan dan prediksi untuk masa yang akan datang.
5.Daerah Penelitian
  Pengelompokan dapat didasarkan pada daerah atau area penelitian yang didukung oleh bidang ilmu tertentu, seperti filsafat, sosiologi, kependudukan, psikologi, usaha tani, dll.
Pembagian Metode Penelitan Secara Umum 
1.Penelitian Dasar atau Murni
  Jenis Penelitian ini bertujuan untuk menguji atau membentuk teori baru yang bukan untuk menerapkan hasil-hasil temuannya. Penelitian hanya diharapkan untuk mencari pengetahuan demi kepentingan pengetahuan itu sendiri.
2.Penelitian Terapan atau Pengembangan
  Jenis penelitian ini melakukan penerapan teori dalam rangka pemecahan masalah, melakukan pengujian teori untuk menilai kegunaan teori itu sendiri.  Salah satu kegiatan penelitian terapan adalah “Penelitian Tindakan” yang mencari dan mengidentifikasi masalah lokal untuk menggeneralisasi hasilnya.
Jenis-Jenis Metode Penelitian 
1.Sejarah
2.Deskriptif/Survei
  • Survei
  • Deskriptif berkesambungan
  • Studi Kasus
  • Analisa pekerjaan dan aktivitas
  • Studi komparatif
  • Studi waktu dan gerakan
3.Eksperimental
4.Grounded Research
5.Penelitian Tindakan
A. Metode Sejarah 
  Sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi kritis untuk mencari kebenaran (Nevins, 1933).
Tujuan : untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistemastis dengan mengumpulkan, mengevaluasikan, menjelaskan, dan mensitesiskan bukti-bukti untuk menegakan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat.
Ciri-ciri Metode Sejarah :
a.Lebih banyak difokuskan pada data yang digunakan orang lain di masa lampau.
b.Data lebih banyak menggunakan data primer daripada data sekunder. Bobot data harus dikritik baik secara internal maupun eksternal.
c.Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi masa lampau yang tidak diterbitkan atau tidak dikutip dalam bahan acuan standar. 
d.Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama pengarang, tempat dan waktu. Sumber data harus diuji kebenaran dan keasliannya. Fakta harus dibenarkan oleh 2 orang saksi yang tidak saling berhubungan.
Sumber Data pada Metode Sejarah 
Remain dan Dokumen. Remain (relics) : bahan-bahan fisik atau tulisan yang mempunyai nilai sejarah. Misalnya : candi, senjata, perhiasan kuno, piramida, benda budaya, dsb. Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta pemikiran manusia di masa lampau. Buku harian, batu tertulis, daun lontar, surat kabar, relief pada candi, potret, dsb. 
Sumber Primer dan Sekunder 
Sumber primer adalah tempat orisinal dari data  sejarah yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian masa lampau. Sumber Sekunder adalah catatan-catatan tentang adanya suatu peristiwa yang “jaraknya” jauh dari sumber orisinal. 
Contoh Sumber Primer : Catatan resmi yang dibuat pada suatu upacara, suatu keterangan dari saksi mata, photo-photo, dsb. 
contoh Data Sekunder :
Berita surat kabar, sumber yang bukan berasal dari pelaku sejarah.

Sumber Primer dan Sekunder 
Sumber primer adalah tempat orisinal dari data  sejarah yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian masa lampau. Sumber Sekunder adalah catatan-catatan tentang adanya suatu peristiwa yang “jaraknya” jauh dari sumber orisinal.
Contoh Sumber Primer :Catatan resmi yang dibuat pada suatu upacara, suatu keterangan dari saksi mata, photo-photo, dsb.
Contoh Data Sekunder :Berita surat kabar, sumber yang bukan berasal dari pelaku sejarah.
 B. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan terhadap kondisi status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1988)
 Travers (1978), metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan untuk memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena (Nazir, 1988). 
Ciri-Ciri Metode Deskriptif : 
Secara harfiah metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. 
Peneliti tidak hanya memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. 
Dalam pengumpulan data, teknik yang biasa digunakan diantaranya : wawancara dengan menggunakan schedulle questionair ataupun interview guide. 
Metode Survei 
Pengertian Survei dibatasi pada pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Penelitian Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
Masalah-masalah yang dapat dilakukan dengan metode survei : Bidang produksi dan tata niaga, usaha tani, masalah kemasyarakatan (survei sosial), masalah komunikasi dan pendapat umum (survei pendapat umum), masalah politik (survei politik), masalah pendidikan (survei pendidikan dan persekolahan), dll. 
Umumnya yang merupakan unit analisa adalah individu. Namun tergantung dari sifat masalah yang akan dipecahkan, bisa juga unit analisanya rumah tangga atau sepasang suami istri.
Unit sampel yang digunakan biasanya dalam jumlah besar
 
Penelitian survei dapat dilakukan untuk tujuan : 
1) Penjajagan (eksploratif), masih bersifat terbuka dan mencari masalah yang akan diteliti lebih dalam 
2) Deskriptif,  pengukuran secara cermat terhadap fenomena sosial tertentu, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa 
3) Penjelasan (eksplanatory atau confirmatory) yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal untuk menguji hipotesa 
4) Evaluasi,  meneliti tercapainya suatu program tertentu, baik pada saat berlangsungnya program (formatif) dan diakhir program (summatif) 
5) Prediksi atau meramalkan kejadian masa datang 
6) Penelitian operasional, pusat perhatian adalah variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu program 
7) Pengembangan indikator-indikator sosial. Sensus penduduk, indikator sosial ekonomi, jumlah prosentase penduduk miskin, dll. 
2.Metode Deskriptif Bersambungan (Continuity Descriptive Research) 
Adalah kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus atas suatu objek penelitian. 
Pengetahuan yang lebih menyeluruh dari masalah serta fenomena dan kekuatan-kekuatan sosial dapat diperoleh jika hubungan-hubungan fenomena dikaji dalam suatu interval perkembangan dalam suatu periode yang lama.
  Jika perhatian dipusatkan pada perubahan perilaku atau pandangan, maka teknik dalam meneliti dinamakan teknik panel.  Teknik ini berupa wawancara dengan sekelompok manusia yang sama dalam waktu yang berbeda. 
Jenis penelitian ini juga disebut dengan Riset Pengembangan (Husein Umar, 1999), yang berguna untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Misalnya penelitian tentang metode pelatihan terhadap produktifitas kerja karyawan. 
Ada dua cara yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan, yaitu : 
1.Metode Longitudinal, yaitu mempelajari sampel peserta dalam waktu yang lama. Misalnya, objek penelitian adalah 10 mahasiswa yang dipantau terus sejak semester pertama sampai semester kedelapan, sehingga waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun. 
2.Metode Cross Sectional,  yaitu mempelajari sampel berbagai strata pada waktu bersamaan. Misalnya, bahan penelitian adalah beberapa mahasiswa dari tiap semester, mulai semester satu sampai semester delapan. Cara ini dapat membantu Metode Longitudinal. 
Pengetahuan yang lebih menyeluruh dari masalah serta fenomena dan kekuatan-kekuatan sosial dapat diperoleh jika hubungan-hubungan fenomena dikaji dalam suatu interval perkembangan dalam suatu periode yang lama.
  Jika perhatian dipusatkan pada perubahan perilaku atau pandangan, maka teknik dalam meneliti dinamakan teknik panel.  Teknik ini berupa wawancara dengan sekelompok manusia yang sama dalam waktu yang berbeda. 
Jenis penelitian ini juga disebut dengan Riset Pengembangan (Husein Umar, 1999), yang berguna untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Misalnya penelitian tentang metode pelatihan terhadap produktifitas kerja karyawan. 
Ada dua cara yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan, yaitu : 
1.Metode Longitudinal, yaitu mempelajari sampel peserta dalam waktu yang lama. Misalnya, objek penelitian adalah 10 mahasiswa yang dipantau terus sejak semester pertama sampai semester kedelapan, sehingga waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun. 
2.Metode Cross Sectional,  yaitu mempelajari sampel berbagai strata pada waktu bersamaan. Misalnya, bahan penelitian adalah beberapa mahasiswa dari tiap semester, mulai semester satu sampai semester delapan. Cara ini dapat membantu Metode Longitudinal. 

3. Riset Lanjutan (Follow Study) 
Secara umum peneliti menggunakan riset ini, jika dia hendak mengetahui perkembangan lanjutan dari subyek setelah subyek tersebut diberi perlakuan tertentu atau menjalani kondisi tertentu. Riset ini dipakai, misalnya untuk menilai keberhasilan program-program tertentu yang dicanangkan, seperti program pelatihan karyawan.
4. Riset Dokumen (Content Analysis) 
Jika peneliti mengumpulkan data dan informasi melalui pengujian arsip dan dokumen, peneliti akan menggunakan metode analisis dokumen atau analisis isi. Misalnya, peneliti ingin mengetahui seberapa banyak buku pelajaran di jurusan manajemen yang mengandung analisa bisnis dipandang dari sisi etika.  
5. Riset Kecenderungan (Trend Analysis) 
Penelitian yang tujuannya adalah melihat kondisi yang akan datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan (forecast), metode yang paling sesuai adalah analisa kecenderungan. Dalam melakukan proyeksi masa datang, ramalan jangka pendek biasanya dianggap lebih andal daripada ramalan jangka panjang karena banyak terjadi keadaan yang berada diluar kontrol atau harapan. 
6. Riset Korelasi  
Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. 
Sifat perbedaan yang utama adalah usaha untuk menaksir hubungan dan bukan sekedar deskripsi (Fox, 1969). 
Disini peneliti dapat mengetahui kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang terjadi.
7. Studi Kasus 
Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang terperinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh. 
Lebih menekankan mengkaji variabel yang cukup banyak pada jumlah unit kecil, seperti perusahaan atau kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
 
Keuntungan riset studi kasus antara lain; penelitian dapat dilakukan lebih mendalam sehingga dapat menjawab mengapa keadaan itu terjadi. Selain itu, melalui riset ini peneliti diharapkan dapat menemukan hubungan-hubungan yang sebelumnya tidak diharapkan.
 
Kelemahan riset ini antara lain; kajian secara relatif menjadi kurang luas dan dalam, sulit digeneralisasikan dengan keadaan yang berlaku umum, dan cenderung mengarah ke subyektifitas karena obyek penelitiannya dapat mempengaruhi prosedur penelitian.
C. Metode Komparatif 
Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu. 
Jangkauan waktu adalah masa sekarang. 
Studi komparatif banyak sekali dilakukan jika metode eksperimental tidak diperlukan. 
Metode penelitian komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. 
Keunggulan metode komparatif : 
a.Metode komparatif dapat mensubstitusikan metode experiemental, karena :  jika sukar diadakan kontrol terhadap  salah satu faktor yang ingin diketahui atau diselidiki hubungan sebab akibatnya 
b.Dengan Penggunaan teknik  statistik yang mutakhir membuat penelitian komparatif dapat mengadakan estimasi terhadap parameter hubungan kausal. 
Kelemahan Metode Komparatif 
a.Tidak mempunyai kontrol terhadap variabel bebas, karena bersifat ex post facto 
b.Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor penyebab suatu hubungan kausal yang diselidiki benar-benar relevan 
c.Karena faktor penyebab dan akibat saling berkaitan, maka   faktor-faktor tunggal yang menjadi penybab atau akibat sukar diketahui. 
d.Mengkategorikan subjek dalam dikhotomi, misalnya tua – muda, pandai – bodoh, demokrasi – otoriter, kaya – miskin, dll. Sehingga kesimpulan yang diambil bersifat kabur atau bias. 
Contoh peneltian metoda komparatif :
Perbandingan antara strategi bauran pemasaran (marketing mix) antara produk handphone Nokia dan Samsung
D. Metode Eksperimen  
Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan (artificial condition), dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. 
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya Kontrol. 
Variabel bebas merupakan variabel eksperimen, variabel penyebab atau variabel perlakuan yang karakteristiknya diyakini, dapat menghasilkan perbedaan, dan variabel terikat atau variabel akibat merupakan hasil dari penelitian. 
Ary (1972), variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi. 
Semua variabel kecuali variabel terikat adalah konstan. 
Pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas variabel terikat dapat diamati atau diukur.  
Contoh Metode Eksperimen 
 
Metode Eksperimen Sungguhan
Menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan desain dimana secara nyata ada kelompok perlakukan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan dengan kontrol secara ketat. Validitas internal dan eksternal cukup utuh.
Contoh :
Penelitian tentang pengaruh dua metode mengajar Mata Kuliah Akuntansi pada Kelas Akuntansi sebagai fungsi taraf intelegensia (tinggi, sedang, rendah) dan besarnya kelas (besar, kecil), dimana dosen ditempatkan secara random berdasarkan intelegensia, besarnya kelas dan metode mengajar
Metode Eksperimen Semu
 Penelitian yang mendekati percobaan sungghan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol/memanipulasikan semua variabel yang relevan. Harus ada kompromi dalam menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada.
Contoh :
Penelitian untuk mengetahui pengaruh dua macam cara menghafal kata-kata asing pada 4 buah kelas SMU Kelas I tanpa menentukan penempatan murid-murid pada perlakuan secara random atau mengawasi waktu latihan  secara cermat.
E. Grounded Research 
 
DEFINISI
Adalah suatu metode penelitian yang didasarkan pada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep , membuktikan teori dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisa data berjalan pada waktu yang bersamaan.
 
CIRI-CIRI : 
1.Menggunakan data sebagai sumber teori dan sumber hipotesa.
2.Dasar analisa adalah sifat-sifat yang ditemukan, dimana sifat-sifat yang penting untuk membedakan satu dengan yang lain dikelompokan dalam kategori.
3.Pengumpulan data dan analisa data harus berjalan pada waktu yang bersamaan agar dapat dipastikan bahwa analisa selalu berdasarkan data.
4.Pengumpulan data ditentukan oleh pengembangan analisa.
5.Rumusan Hipotesa didasarkan atas kategori-kategori.  Hipotesa dalam grounded research merupakan hubungan antara kategori-kategori dan sifat-sifatnya.
 
LANGKAH-LANGKAH GROUNDED RESEARCH 
1.Tentukan masalah yang akan diteliti, adakalanya masalah ditemukan di lapangan pada saat pengumpulan data untuk mencari informasi apa saja 
2.Kumpulkan data, untuk memperoleh aspek deskriptif dari penelitian dan mengkaji hal-hal berikut : 
Manakah kelompok-kelompok atau individu-individu yang penting yang harus diperbandingkan 
Apakah perbedaan dan persamaan diantara kelompok-kelompok itu ? Jawaban dari pertanyaan ini akan memberikan kategori. 
Apakah ciri-ciri yang penting dari kategori ? Jawabannya akan memberikan sifat-sifat
3.Analisa dan Penjelasan 
Bagaimana kategori-kategori yang utama berhubungan satu dengan yang lain ? Jawaban dari pertanyaan ini akan menghasilkan hipotesa. 
Bagaimana hipotesa-hipotesa berhubungan satu dengan yang lain ? Jawabannya akan memberikan inti dari teori yang muncul dan akhirnya menghasilkan teori yang lengkap. 
4.Membuat Laporan Penelitian 
  KELEMAHAN GROUNDED RESEARCH
a.Grounded Research tidak menggunakan probability sampling, maka generalisasi yang dibuat akan menggunakan banyak bias. 
b.Akhir satu penelitian bergantung pada subjektifitas peneliti, apakah menghasilkan suatu teori atau hanya generalisasi hanya peneliti yang tahu. 
c.Teori yang diperoleh dari grounded research tidak didasarkan atas langkah-langkah sistematis melalui siklus empiris dari metode ilmiah. 
d.Grounded research dapat disamakan dengan pilot studi atau atau explorative research 
e.Dalam memberikan definisi banyak menggunakan aksioma atau asumsi si peneliti. 
F. PENELITIAN TINDAKAN (Action Research) 
DEFINISI 
Suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dikembangkan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision maker bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut. 
Ciri utama penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional, sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.  
TUJUAN:
a.Memperoleh keterangan yang obyektif dalam rangka membenarkan kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat. 
b.Memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan datang 
c.Membenarkan penundaan aksi, pengambilan tindakan atau tidak mengambil tindakan apapun 
d.Menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksana program ke arah yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari berbagai alat untuk mencapai tujuan
Masalah-masalah yang Dipelajari Dalam Penelitian Tindakan 
a.Dampak dari program terhadap objek (perorangan, kelompok, masayarakat, institusi) dan juga terhadap pelaksana program 
b.Besarnya pengaruh program terhadap objek yang dituju, termasuk jumlah yang dipengaruh dan derajat pengaruh. 
c.Waktu yang diperlukan untuk membawa pengaruh atau untuk melihat dampaknya. 
d.Pengukuran terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi perubahan, baik sebelum dan sesudah program. 
e.Aspek-aspek program menyangkut organisasi, struktur,  dan pelaksanaan program.
Kelemahan/Kesukaran Penelitian Tindakan 
1.Kesukaran Evaluasi 
Adakalanya tidak diperoleh pengaruh yang dapat diobservasikan atau beda yang nyata antara kelompok-kelompok dimana dilaksanakan program karena tidak ada kontrol untuk membuat hal-hal lain diluar program tidak berubah. 
Kurangnya dokumentasi yang sistematik mulai dari awal sampai akhir program 
Stimulus terlalu lemah secara relatif terhadap faktor-faktor lain yang terjadi diuar program 
Adanya sifat mengamati langsung dari peneliti terhadap objek pelaksana program dan terlibat dalam pelaksanaan program. 
2.Kesukaran Kerjasama
. Sukar untuk menjelaskan apakah proyek penelitian suatu penelitian atau suatu program tindakan, sehingga sukar untuk menentukan siapa yang bertindak sebagai pengambil keputusan
. Adanya ketergantungan antara peneliti dan pelaksana program, sedangkan keduanya memiliki deskripsi pekerjaan berbeda
. Membutuhkan kerjasama yang utuh antar tenaga ahli    




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar