Definisi ARUS KAS atau CASH FLOW
a. Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang
paling likuid (paling lancar), yang bias dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban
finansial perusahaan.
b. Kas yang dibutuhkan perusahaan baik digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan sehari-hari (dalam bentuk modal kerja) maupun
pembelian aktiva tetap, yang memiliki sifat kontinyu (untuk pembelian bahan
baku, membayar upah dan gaji, membayar supplies kantor habis pakai, dll) dan
tidak kontinyu. (untuk pembayaran deviden, pajak, angsuran hutang, dsb)
c. Daftar yang menggambarkan arus penerimaan kas dan
pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu yang digunakan
sebagai alat perencanaan, pengelolaan
dan pengendalian likuiditas perusahan.
DEFINISI LAPORAN ARUS KAS
Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk
menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
Laporan arus kas menggambarkan perubahan historis dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode
TUJUAN PENYIMPANAN KAS (jhon maynard keynes)
- Kebutuhan kas untuk transaksi (diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan)
- Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga (untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diperkirakan)
- Kebutuhan kas untuk berspekulasi.
KAS DAN SETARA KAS
Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand) deposit.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang
sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yagn dapat dengan cepat dapat
dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memilki risiko perubahan
nilai yang tidak signifikan, seperti :
Investasi segera jatuh tempo tiga bulan atau
kurang
Saham tidak termasuk kecuali preferen yang jatuh
temponya telah ditentukan
Cerukan (bank overdraft) termasuk dalam kas / setara
kas
Arus kas tidak termasuk mutasi antara pos-pos yang
termasuk kas atau setara kas
Jenis-jenis Aliran Kas
- Aliran kas masuk kontinyu (misalnya hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang. Aliran kas masuk intermittent (misalnya pendapatan dari peyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit dari bank, penjulan AT yang tdk terpakai).
- Aliran kas keluar kontinyu (misalnya kas utk pembelian bahan mentah, gaji karyawan) Aliran kas keluar intermittent (misalnya pengeluaran utk pembayaran dividen, bunga, pembayaran angsuran hutang pembelian kembali saham, pembelian AT).
ARUS KAS INVESTASI
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan
aset jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang
dimaksudkan menghasilkan kas di masa depana
menggambarkan berbagai aktivitas yang terkait dengan
pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan
perusahaan.
Inflows terdiri dari :
- Penerimaan penjualan aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain.
- Penerimaan kas dari kontrak future/ forward, future untuk pendanaan
- Penerimaan penjualan instrumen utang atau kas (selain diperdagangkan)
- Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman dari pihak lain.
Outflows terdiri dari:
- Pembayaran kas untuk membeli aset tidak tetap, aset tidak berwujud, biaya pengembangan dikapiralisasi
- Pembayaran kas dari kontrak future, forward, swap untuk aktivitas pendanaan.
- Pembayaran untuk membeli instrumen utang/ekuitas/ ventura selain untuk diperdagangkan.
ARUS KAS PENDANAAN
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas
Memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para
penyedia modal entitas
Gambaran semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya
untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari
berbagai sumbernya beserta konsekwensinya.
Inflows terdiri dari :
- Penerimaan kas dari penerbitan saham
- Penerimaan kas dari penerbitan obligasi , wesel, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, hipotek
Outflows terdiri dari:
- Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham
- Pelunasan Pinjaman
- Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas terkait pembiayaan sewa
Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Dilaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan
kas bruto dan pengeluaran kas
bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan kecuali yang boleh dilaporkan neto.
Dilaporkan dengan neto :
Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan
pelanggan jika lebih mencerminkan
aktivitas pelanggan daripada aktivitas operasi (pembayaran rekening giro, dana pelanggan dikelola
entitas asosiasi)
Penerimaan dan pengeluaran untuk pos-pos dengan
perputaran yang cepat, jumlah yang besar dan jangka waktu singkat (transaksi
kredit nasabah, pembelian dan penjualan investasi, pinjaman jangka pendek)
Untuk lembaga keuangan dengan arus kas neto, :
Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan
deposito
Penempatan dan penarikan deposito pada lembaga keuangan
lain
Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman kepada nasabah
Arus kas dalam mata uang asing
Arus kas dari transaksi mata uang asing dibukukan dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai tukar pada
tanggal transaksi.
Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan berdasarkan nilai tukar pada tanggal transaksi arus kas.
Konsisten dengan PSAK 10.
”PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING”. Ada Perubahan Signifikan
tersebut antara lain :
- Perusahaan menentukan mata uang fungsional dalam proses pengukuran sedangkan penyajiannya dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional.
- Terdapat hirarki indikator bagi Perusahaan dalam menentukan mata uang fungsional yaitu:
1.
Pertama
- Mata uang yang sebagian besar mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa; serta dari suatu negara yang mempunyai kekuatan persaingan dan undangundang yang sebagian besar menentukan harga penjualan.
- Mata uang yang sebagian besar mempengaruhi tenaga kerja, material dan biaya lain
2. Kedua
- Mata uang yang dananya dihasilkan dari aktivitas pendanaan
- Mata uang yang diterima dari aktivitas operasi yang pada umumnya ditahan.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibar perubahan nilai tukar bukan arus kas.
Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk
merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas
ARUS KAS Bunga dan Dividen
Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah
dan diklasifikasikan secara konsisten.
Bunga
◦
Beban
bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)
◦
Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus
kas operasi atau investasi (alternatif)
Dividen
◦
Dividen
yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi
(alternatif)
◦
Pendapatan
dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)
ARUS KAS PAJAK PENFGHASILAN
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan
diungkapkan secara terpisah.
Diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas
operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasi sebagai aktivitas
pendanaan dan investasi.
Jika diklasifikasikan secara terpisah jumlah
keseluruhan pajak dibayarkan diungkapka
Arus Kas Investasi dalam asosiasi, anak,
bisnis lain
Investasi dilaporkan hanya terkait dengan arus kas
yang terjadi antara investor dan investee
Arus kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan
pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain disajikan secara terpisah dan
diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
Pengungkapan atas perolehan dan kehilangan
pengendalian entitas
anak dan bisnis:
◦
Jumlah
imbalan
◦
Porsi
imbalan yang merupakan kas atau setara kas
◦
Jumlah
kas dan setara kas pada entitas anak di mana pengendalian hilang
◦
Jumlah
aset dan liabilitas selain kas /setara kas di mana pengendalian hilang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA SEDIAAN KAS
Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi
tingkat likuiditasnya. Makin tinggi tingkat jumlah kas maka perusahaan semakin
likuid (sebaliknya).
Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada
standar umumnya, tetapi telah terdapat beberapa pedoman untuk menentukan jumlah
kas perusahaan. Hal ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang ada
di perusahaan yang ‘well finance’ hendaknya tidak kurang dari 5%-10% dari
jumlah aktiva lancar.
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan salesnya
(penjualan). Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata
menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover). Makin tinggi
turnovernya makin baik Karena berarti makin efisien penggunaan kasnya.
Seperti halnya persediaan, kas juga memiliki
persediaan bersih atau persediaan minimal yang disebut sebagai “safety cash
balance” (merupakan jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh
perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.
Faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan bersih
kas:
1.
Perimbangan antara aliran kas masuk dan kas keluar
2.
Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
3.
Adanya hubungan yang baik dengan bank
SIRKLUS KONVERSI KAS
Secara umum pereusahaan menjual produk mereka secara
kredit. Oleh karena itu perusahaan harus mendanai sirklus operasi sejak bahan
di terima di gudang, lalu proses produksi dan sampai produk tersebut diterima
oleh konsumen, sampai pada proses pembayaran tagihan (secara kredit), dengan
melalui dua (2) tahap yaitu :
TAHAP I :
Lamanya rata-rata persediaan
(avarage age of inventory) yaitu rentang waktu mulai
dari bahan baku di terima di gudang sampai produk jadi dan di sampai ke pihak
konsumen. Jika rentang waktu yang di
gunakannya panjang maka secara langsung besar biaya kas yang dibutuhkan akan
semakin besar
TAHAP Ii :
Periode penagihan rata-rata
piutang usaha (average collection period) Yaitu rentang waktu dari
mulai produk terjual (sampai ke konsumen) sampai piutang tersebut tertagih.
JIKA
makin lama piutang usaha tersebut dapat tertagih maka SECARA LANGSUNG BESAR
BIAYA KAS YANG DIBUTUHKAN juga AKAN SEMAKIN BESAR
JENIS ATAU MODEL MANAJEMEN KAS
1.
Model Persediaan (Model Baumol)
q Menurut William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa
kebutuhan akan kas dalam perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila
perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan mengalami kehilangan
kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi yang
lain yang lebih menguntungkan (sebaliknya).
q Konsep pemesanan sediaan yang paling ekonomis (EOQ/Economic
Order Quantity) bertujuan untuk meminimumkan biaya persediaan (biaya simpan dan
biaya pesan).
Persamaan untuk EOQ (Q) = (2oS/C)1/2
Persamaan
untuk Kas Optimal (C*) = ( 2 F D / k ) 1/2
◦
D =
Total jumlah tambahan kas yang diperlukan setiap periode perencanaan (per
tahun)
◦
C =
Jumlah yang diperoleh dari penjualan sekuritas atau peminjaman (Saldo Kas)
◦
F =
Biaya Tetap dari penjualan sekuritas atau peminjaman
◦
k =
Tingkat pendapatan bunga yang hilang (biaya kesempatan) karena memegang kas
Biaya Kesempatan = ( C / 2 ) k
Biaya Transaksi = ( D / C ) F
Misalnya kebutuhan kas setiap periodenya selalu sama.
Apabila pada awal periode jumlah kas = Q, maka sedikit demi sedikit saldo kas
akan mencapai 0. Pada saat mencapai 0, perusahaan perlu merubah aktiva lain
(misalnya sekuritas) menjadi kas sebesar Q. Permasalahannya adalah berapa
jumlah sekuritas yang harus diubah menjadi kas setiap kali diperlukan yang akan
meminimumkan biaya karena memiliki kas dan biaya karena merubah sekuritas
menjadi kas.
2. Model Miller dan Orr
q Miller and Orr mengasumsikan bahwa aliran kass masuk
dan keluar tidak konstan (berfluktuasi). Miller and Orr menentukan batas
pengendalian atas dan batas pengendalian bawah serta saldo kas yang
ditargetkan.
Rumus yang disajikan Miller and
Orr
Z = [ (3 o σ2)]1/3
4i
o = biaya tetap untuk melakukan
transaski
σ2 = variance arus kas masuk bersih harian
i = bunga harian untuk investssi
pada ssekuritas
ijin copy ya
BalasHapus